Human Interest

Jelang Ramadhan, Pesanan Batik Pekalongan Lesu

Kab.Pekalongan – Usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dan Jelang Bulan Ramadhan 1445 hijriah, Pengrajin batik di Pekalongan belum mengalami naiknya pesanan, kondisi ini berbeda dari tahun 2023 lalu.

Batik Pekalongan

“Biasanya jelang puasa hingga Lebaran menjadi momen sangat berarti bagi pengrajin batik karena banyak pesanan dan pembeli. Akan tetapi, omzet penjualan batik jelang puasa Ramadhan tahun ini justru tidak ada peningkatan,” terang Owner Ozsha Batik, Fauzi, Rabu (28/2/2024).

Belum adanya peningkatan pesanan dan omzet penjualannya, prediksinya akibat gelaran pesta demokrasi yang baru saja usai digelar, karena masyarakat masih fokus pada hasil Pemilu tahun 2024.

Ketua Paguyuban Batik Kauman, Kota Pekalongan ini menambahkan, Perbedaan terjadi pada jelang puasa tahun ini,
Jika tahun sebelumnya pesanan batik sudah mulai meningkat hingga ratusan potong kain batik maupun pakaian batik tulis, jelang bulan Ramadhan yang tinggal dua pekan Iki belum ada peningkatan order.

“Jika dijumlahkan, maka omzetnya memang masih kalah jauh dibandingkan momen puasa tahun lalu,” ujarnya.

Demikian halnya disampaikan Owner Batik Mocil dan Galery Shafia, M Khaidar Ali. Jelang bulan Ramadhan 1445 hijriah ini omset penjualan dan pesanan batik masih lesu.

“Biasanya jelang puasa itu order ramai, dari mulai seragam batik hingga sarung dan mukena batik, tahun ini masih stage belum ada peningkatan,” terang Khaidar.

Meskipun demikian, dia mengaku bersyukur, masih ada penjualan dan pekerjaan, masih bisa tetap bekerja selama puasa karena menyelesaikan pesanan sebelum memasuki bulan puasa.

Terkait dengan ketersediaan bahan baku, katanya, tidak ada permasalahan, meskipun harganya juga ikut melonjak, namun karena hampir semua pengrajin batik juga mengalami dampak yang sama, akhirnya permintaan bahan baku juga tidak tinggi sehingga di pasaran masih tersedia stok.

(Penulis : Teddy).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button