Belum Datang Masa Panen, Harga Gabah Naik
Karanganyar – Belum tibanya masa panen saat ini menjadi salah satu alasan harga beras tinggi di pasaran, Kondisi tersebut disampaikan Pemilik Rice mill di Desa Pododadi, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.
Belum Panen
Harga beras di pasaran saat ini mencapai Rp18.000/kg untuk kwalitas premium, sedangkan untuk kwalitas medium dibandrol Rp15.000/kg, kondisi tersebut dipicu harga gabah kering saat ini yang mencapai Rp10.000/kg atau Rp1 juta per kwintal. Hal tersebut dibenarkan produsen beras atau pemilik rice mill di Kabupaten Pekalongan, H.Rochim, Senin (26/2/2024).
“Harga beras naik karena meningkatnya harga gabah kering panen (GKP) sebelum digiling menjadi beras. di akhir 2023 harga gabah basah sudah mencapai Rp700.000 per kwintal, saat ini sudah naik menjadi Rp 1 Juta Per kwintalnya” kata Rochim.
Dia menambahkan, peningkatan harga gabah terjadi sebesar 30 persen sepanjang 2023 hingga awal 2024 ini. Meskipun Naiknya harga gabah turut membawa keuntungan bagi petani, namun hal tersebut cukup berdampak dalam memperoleh pasokan gabah basah karena belum datang masa Panen.
“Ada peningkatan harga gabah sebesar 30 persen di tingkat petani. Peningkatan harga ini memberikan keuntungan petani kisaran 20-30 persen, tapi susah nyari gabahnya karena diperkirakan panen baru akan dimulai di bulan Maret hingga April 2024” ucapnya.
Kenaikan harga gabah ini juga dipengaruhi oleh kinerja produksi beras di petani. Dia mengakui produksinya cenderung stabil, meski ada tantangan karena perbedaan cuaca di sentra-sentra produksi.
“Di tingkat petani, produksi relatif stabil, hanya saja memang musim panen nya tidak bersamaan, karena kemarin menanamnya menunggu hujan, yang memang tidak serentak,” ucap dia.
Kendati begitu, Rochim menjelaskan, petani saat ini dihadapkan juga dengan suatu yang kompleks. Dimana, banyak petani tak menikmati langsung keuntungan dari peningkatan harga gabah.
“Saat ini harga beras medium di tingkat hilir berkisar Rp 14.000-14.500 per kilogram. Sementara, beras premium berkisar Rp 18.000-19.000 per kilogram,” pungkasnya.
(Penulis : Teddy).