Instansi

Tak Punya Kartu Tani, Petani Bisa Beli Pupuk Pakai KTP

Kajen : Persoalan pupuk menjadi masalah yang paling banyak di keluhkan para petani di akhir tahun ini. Permasalah itu dipicu oleh dampak perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan distribusi bahan baku pupuk di Indonesia tersendat.

Hal tersebut dikemukakan Presiden RI Joko Widodo saat acara Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Jateng di Alun-Alun Kajen, Kabupaten Pekalongan, Rabu (13/12/2023).  Dalam kesempatan itu Presiden didampingi Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dan Bupati Pekalongan Hj Fadia Arafiq.

“Perang Rusia dan Ukraina kenapa berdampak pada petani. Karena lima pabrik pupuk yang kita miliki bahan bakunya dari Rusia dan Ukraina, karena perang jadi kapalnya tidak bisa membawa pupuk untuk berlabuh di berbagai negara tidak hanya Indonesia,” ujarnya.

Mengatasi hal itu, Presiden berjanji akan menambah suplay pupuk subsidi kepada para petani. Meski demikian Jokowi masih belum menyebut detail besarannya. “Subsidi pupuknya akan saya tambah karena suplay pupuknya juga ada, berapa? Sebentar saya ketemu dulu mentri keuangan,” terangnya.

Adapun untuk mempermudah, Jokowi mengizinkan para petani dalam membeli pupuk bersubsidi bisa menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). “Kalau mau beli pupuk harus menunjukan kartu tani. Saya sudah menyetujui asal di KTP nya ada tulisan petani silahkan beli. Jadi bisa pakai kartu tani bisa pakai KTP,” imbuhnya.

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyambut saat ini jumlah petani di Jateng tercatat 2.845.000 orang yang mengelola lebih dari 1 juta hektare sawah. Jumlah itu termasuk para petani milenial sebanyak 6.130 orang.

“Berbagai upaya terus dilakukan Pemprov Jateng untuk memotivasi petani milenial. Seperti bimbingan lanjutan, melalui forum komunikasi Purnawidya, pelatihan agribisnis petani milenial, pelatihan kewirausahan, agricamp, dan Jambore Milenial,” kata Nana.

Penulis : Teddy

Reporter : Tim RKS

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button