Karangdadap – Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Roja Kecamatan Karangdadap bekerja sama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Pekalongan menggelar kegiatan workshop literasi bagi guru SD yang diselenggarkan di SD Negeri Kedungkebo, Kecamatan Karangdadap, Sabtu (4/10/2025). Kegiatan ini diikuti sekitar 35–40 guru dari tujuh SD di wilayah setempat.
Ketua KKG Gugus Roja, Linda Dwi Nugraeni, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan pemahaman literasi guru, sekaligus mendukung asesmen nasional.
“Literasi itu sangat penting. Dalam ANBK salah satu komponen utama yang diujikan adalah literasi. Selain itu, literasi juga dapat ditularkan kepada anak didik agar mereka mampu berpikir kritis, kreatif, dan bisa memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Linda berharap, guru sebagai teladan di sekolah dapat menerapkan literasi sesuai dengan perkembangan usia anak SD dari kelas 1 sampai 6.
“Kami ingin literasi di Kabupaten Pekalongan meningkat, baik kualitas maupun pencapaian skornya. Kami juga senang bisa berkolaborasi dengan FTBM, karena rencananya ada enam seri kegiatan, dan hari ini merupakan seri pertama,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua FTBM Kabupaten Pekalongan, Yoga Rifai Hamzah, M.I.Kom, yang hadir sebagai narasumber, menegaskan pentingnya literasi dalam pembelajaran.
“Sebelumnya saya melakukan survei kecil kepada guru. Mereka sadar literasi itu penting, tapi dalam praktiknya masih perlu didorong. Maka materi yang saya berikan lebih menekankan strategi membuat literasi menarik bagi siswa, dan bagaimana guru bisa menyesuaikan penerapannya sesuai tingkat kelas,” ungkapnya.
Menurut Yoga, literasi harus diintegrasikan ke semua mata pelajaran, bukan hanya bahasa Indonesia.
“Sekolah bisa membiasakan membaca rutin 5 menit setiap hari. Meski sederhana, jika konsisten, akan menjadi praktik baik. Harapan kami, program ini mendorong literasi Kabupaten Pekalongan agar memberi dampak lebih luas, meningkatkan kualitas pendidikan, bahkan berkontribusi pada peningkatan IPM,” terangnya.
Dalam kegiatan tersebut, para guru juga menyampaikan kesan positifnya. Salah satunya Sriwikati, S.Pd., Guru SD Negeri Logandeng.
“Awalnya saya memahami literasi hanya sebatas membaca dan numerasi. Namun dari kegiatan ini saya mendapatkan wawasan baru, bahwa literasi itu luas, mencakup pemahaman, kemampuan menganalisis, dan menggunakan teks. Ke depan, saya ingin menerapkan literasi sedikit demi sedikit di sekolah,” ucapnya.
Kegiatan ini menjadi awal rangkaian workshop literasi yang akan berlanjut dalam beberapa seri ke depan, dengan tema berbeda, seperti literasi digital, strategi menggugah minat baca, hingga desain kelas ramah anak. Harapannya, kolaborasi KKG dan FTBM dapat memperkuat ekosistem literasi di Kabupaten Pekalongan.
(jod).
Diskusi
Login untuk mengirim komentar