thumbnail

Pengemudi Angkutan Berat Diharap Mampu Memahami Karakteristik Kendaraannya

Reza Reza
2 min read
4 hari yang lalu

Pengemudi Angkutan Berat Diharap Mampu Memahami Karakteristik Kendaraannya

Kajen - Berbedanya karakteristik antara kendaraan pribadi dengan angkutan barang penting untuk dipahami agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti rem blong. Kepala Dishub Kabupaten pekalongan Agus Purwanto melalui Kabid Lalu lintas jalan Soesilo, berharap agar para pengendara angkutan barang memahami edukasi tersebut, (16/01/25). 

“Edukasi misalnya menghadapi turunan tajam, tikungan ataupun tanjakan oper giginya harus gimana kan itu harus ada edukasi yang harus ditekankan. Karakteristik mobil pribadi >2000 CC dengan kendaraan truk itu kan beda,” tuturnya.

Lanjutnya ia juga mengatakan  bahwa kondisi rem blong sebenarnya kurang pas, lebih tepat dikatakan malfungsi/kegagalan fungsi pengereman. Hal yg menyebabkan malfungsi antara lain:

1. Backfeeding: Kondisi saat kampas rem pada rem hidraulis pada truk jenis hidraulic mengalami panas berlebih sehingga menjadi licin. Hal ini bisa terjadi saat truk membawa beban berat atau mengerem di tanjakan dan turunan;
2. Tekor angin: Kondisi saat tekanan udara pada sistem rem jenis Air Over Hydraulic (AOH) dan full air brake kurang atau kekurangan tekanan udara pada sistem rem jenis Air Over Hydraulic (AOH) dan full air brake yang membawa tangki udara. Tekanan udara pada sistem rem ini umumnya bisa dipantau pengemudi melalui indikator di kabin jika tekanan udara di bawah 7 bar, yang artinya tekor angin, maka pedal rem tak bisa ditekan;
3. Kesalahan prosedur mengemudi: Seperti menggunakan gigi tinggi saat turun, sehingga truk meluncur ke bawah;
4. Penyetelan rem yang tidak tepat: Jarak kampas rem dengan tromol yang terlalu renggang atau terlalu rapat;
5. Kebocoran sistem rem: Kebocoran pneumatik atau hidrolik pada sistem rem;
6. Penggantian suku cadang yang tidak sesuai ketentuan: Penggantian suku cadang yang tidak sesuai ketentuan dapat menyebabkan kegagalan fungsi pengereman.

Kaetika masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (NATARU) Dishub Kabupaten pekalongan bersama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM) Kementerian Perhubungan, bersama mahasiswa PTDI STTD melakukan sosialisasi tentang pengereman angkutan barang kepada pengemudi truk. Kegiatan tersebut dilakukan di unit pelayanan pengujian berkala kendaraan bermotor dengan tujuan memberikan pemahaman bagi awak kendaraan. 

“Jadi pengereman musle tekanan anginnya seperti apa itu ada yang harus dipahami. Tidak hanya pengemudi asal pancal, ngegas dan ngerem. Terlebih truk juga biasanya dilengkapi dengan exhaust brake untuk memperlambat laju tanpa menginjak pedal rem, supaya komponen rem utama tidak cepat panas,” ungkap Soesilo. 

Adapun prinsip kerja exhaust brake berkaitan dengan percepatan rendah, misal ketika di turunan panjang maka pengemudi akan menggunakan gigi rendah agar laju truk tidak terlalu cepat, Jadi, perlambatan pada truk disamping melibatkan rem utama, juga dibantu dengan menggunakan gigi rendah dan mengaktifkan exhaust brake. Baru untuk perlambatan lebih optimal, pengemudi bisa menambah menginjak pedal rem ketika dibutuhkan. 

Maka demi menjaga keselamatan, semua pihak mampu saling mengingatkan untuk selalu memeriksa kendaraan sebelum bepergian. Karena keselamatan merupakan tanggung jawab kita bersama.

(pra).

#dishub
#cekkendaraan
#angkutan
#angkutanbarang

Diskusi

Login untuk mengirim komentar
Belum ada komentar