Pemuda Pekalongan Jadi Duta Literasi Nasional, Siap Gerakkan Budaya Membaca

Pemuda Pekalongan Jadi Duta Literasi Nasional, Siap Gerakkan Budaya Membaca

Kajen – Perjuangan meningkatkan budaya literasi di Indonesia kini mendapat energi baru dengan terpilihnya seorang mahasiswa asal Pekalongan, Zania Kurniasih, sebagai Duta Literasi Indonesia. Ia mewakili Jawa Tengah dalam ajang nasional yang bertujuan menggaungkan kesadaran literasi di tengah masyarakat.

“Di Duta Literasi Indonesia ini sudah masuk dalam kancah nasional, dengan perwakilan regional masing-masing provinsi. Untuk posisi sendiri, saya sudah masuk dalam gelar Duta Literasi dan menjadi perwakilan regional Jawa Tengah,” ungkapnya saat ditemui tim liputan RKS FM pada Sabtu (29/3).

Kompetisi ini lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya tingkat literasi di Indonesia. Berdasarkan data UNESCO, Indonesia berada di peringkat kedua dari bawah dalam indeks literasi dunia, menunjukkan perlunya gerakan masif untuk meningkatkan kesadaran membaca dan berpikir kritis.

“Duta Literasi memiliki peran untuk mengajak, menyuarakan, dan berdampak bagi masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya literasi. Selama ini, literasi masih sering diartikan sebatas membaca buku fisik atau menulis. Padahal, literasi juga mencakup kemampuan mendengar, melihat, memahami suatu konteks, serta berpikir kritis,” jelasnya.

Untuk merealisasikan misinya, ia berencana berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Perpustakaan Daerah, Taman Baca Masyarakat, serta komunitas literasi lainnya. Kelas kepenulisan, talkshow ke sekolah-sekolah, serta diskusi terbuka bersama perpustakaan jalanan menjadi beberapa program yang akan dijalankannya.

“Tentunya harapan terbesar saya adalah menumbuhkan minat membaca, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Selain itu, saya ingin menyuarakan pentingnya pemahaman literasi yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Duta Literasi Indonesia merupakan program yang dinaungi oleh Yayasan Sekolah Kita Menulis. Dengan adanya perwakilan dari berbagai daerah, diharapkan gerakan literasi semakin luas jangkauannya, menciptakan generasi yang lebih kritis dan berdaya saing di era digital.

(fal).