Doro - Apel peringatan Hari Santri Nasional tahun 2025 tingkat Kecamatan Doro digelar dengan meriah pada Rabu (22/10/2025). Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur masyarakat, organisasi, dan lembaga pendidikan di wilayah Kecamatan Doro.
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Doro, H. Nasirurofik, S.Pd.I., menjelaskan bahwa peringatan Hari Santri kali ini menjadi momentum kebersamaan seluruh elemen masyarakat. “Hari ini ada apel Hari Santri Nasional tingkat Kecamatan Doro tahun 2025 yang melibatkan semua komponen yang ada di Kecamatan Doro,” ujarnya.
Ia menyampaikan, rangkaian kegiatan Hari Santri telah dipersiapkan sejak satu bulan lalu melalui panitia khusus. Kegiatan dimulai dengan berbagai lomba yang digelar pada pekan sebelumnya, dilanjutkan dengan istighosah atau doa bersama pada Selasa malam (21 Oktober 2025), dan puncaknya adalah apel Hari Santri yang diselenggarakan di halaman Kecamatan Doro. Setelah apel, peserta mengikuti karnaval dengan rute yang telah ditentukan panitia.
“Alhamdulillah, kepanitiaan sudah kita bentuk satu bulan yang lalu. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada panitia penyelenggara untuk menyiapkan berbagai kegiatan,” terang Nasirurofik.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kegiatan ini melibatkan seluruh unsur Nahdlatul Ulama mulai dari pengurus MWC, Syuriah, Tanfidziyah, pengurus ranting, hingga badan otonom seperti Fatayat, Muslimat, IPNU-IPPNU, Ansor, ISNU, dan Jatman. Lembaga pendidikan seperti SMK Ma’arif NU, MTS Syahid Doro, seluruh MI di Kecamatan Doro, FKDT, TPQ, dan Madin juga ikut serta. Tak hanya itu, organisasi lain seperti Muhammadiyah dan pesantren milik Muhammadiyah pun turut diundang.
“Ini sebagai bentuk kebersamaan bahwa santri adalah milik kita semua,” tegasnya.
Melalui peringatan Hari Santri ini, Nasirurofik berharap santri dapat semakin berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. “Santri tidak hanya sebatas ngaji, tetapi juga harus mampu menjawab tantangan zaman dan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat. Tantangan kita saat ini sangat luar biasa. Karena itu, santri harus menguasai teknologi dan berbagai bidang lainnya sehingga bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat,” pungkasnya.
Senada yang disampaikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA dalam sambutan yang dibacakan oleh pembina apel yang juga menjabat sebagai Plt. Camat Doro Purwo Susilo, S.STP., M.M bahwa santri masa kini tidak hanya menguasai kitab kuning namun juga harus menguasai teknologi, sains dan bahasa.
"Kepada seluruh santri di tanah air, saya berpesan jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya rawatlah tradisi pesantren tetapi juga diperlukan inovasi. Bawalah semangat pesantren di ruang publik, dunia kerja, dan ranah internasional. Tunjukan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi bukan sekedar penonton, Ucap Menag Prof Nasaruddin Umar dalam sambutan yang dibacakan oleh pembina apel.
(rez/an).
Diskusi
Login untuk mengirim komentar