Kajen - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Pekalongan menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Memori Kolektif Bangsa (MKB) 2025 dengan topik Arsip Koperasi Batik Pekajangan, yang dilaksanakan secara daring dan luring di Aula Depo Arsip, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam mengajukan MKB Batik Pekajangan ke dalam program Memory of the World (MOW) — sebuah inisiatif UNESCO untuk pelestarian warisan dokumenter dunia.
Plt. Kepala Dinas Arpus Kabupaten Pekalongan, Drs. Sugino, S.STP., M.Si., menyampaikan bahwa FGD ini menjadi tindak lanjut penting dalam proses pengusulan arsip Batik Pekajangan agar mendapatkan pengakuan di tingkat Asia Pasifik dan Dunia.
“Kegiatan hari ini merupakan bagian dari penguatan dokumen dan penggalian informasi agar MKB Batik Pekajangan semakin lengkap. Dari beberapa nominasi MKB, Kabupaten Pekalongan mendapatkan kesempatan untuk masuk nominasi MOW tingkat Asia Pasifik dan Dunia,” ujar Sugino.
Ia menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut, Dinas Arpus Kabupaten Pekalongan menghadirkan peserta dari seluruh Kepala Dinas Kearsipan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, serta Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Ibu Rahma.
Selain itu, turut hadir secara langsung narasumber dari Dewan Pakar Pusat, Drs. Imam Gunarto, M.Hum., yang juga merupakan Ketua MKB dan Wakil Ketua MOW Dunia.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, kami memperoleh saran dan masukan dari para pakar serta peserta untuk melengkapi berkas dan dokumen yang akan diverifikasi pada tahap MOW tingkat Asia Pasifik, yang rencananya berlangsung Februari atau Maret 2026 mendatang,” imbuhnya.

Sugino menambahkan bahwa setelah kegiatan FGD ini, pihaknya akan menindaklanjuti berbagai masukan dengan melakukan penelusuran ke pihak-pihak yang memiliki keterkaitan langsung dengan dokumen Batik Pekajangan, guna memperkuat substansi dan keaslian data arsip.
“Tidak hanya Batik Pekajangan, kami juga akan terus menggali potensi dokumen lain di Kabupaten Pekalongan yang layak diajukan baik di tingkat nasional maupun internasional,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Dinas Arpus Kabupaten Pekalongan berkomitmen untuk terus melestarikan arsip bersejarah dan memperkuat identitas daerah melalui pengakuan resmi dari lembaga dunia seperti UNESCO.
(jod).
Diskusi
Login untuk mengirim komentar