Kesesi - Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat SMP se-Kabupaten Pekalongan 2025 digelar hari Sabtu (27/9/2025) bertempat di SMK Ma'arif NU Kesesi. Kegiatan yang diinisiasi Balai Bahasa Jawa Tengah ini menjadi ajang penting untuk melestarikan sekaligus mengembangkan bahasa dan budaya Jawa di kalangan generasi muda.
Ketua Panitia FTBI Kabupaten Pekalongan, Susanto Handoyo, menjelaskan bahwa perlombaan berlangsung sehari penuh dengan tujuh mata lomba yang sama di seluruh Jawa Tengah. “Ada tujuh mata lomba, yaitu sesorah, membaca geguritan, menulis cerkak, nembang macapat, ndongeng, ndagel ijen, serta membaca dan menulis aksara Jawa,” terangnya.
Ajang ini dibagi menjadi dua kategori, putra dan putri, sehingga total akan ada 14 anak peraih juara satu yang terpilih masing-masing tujuh peserta putra dan tujuh peserta putri.
Susanto juga memaparkan prestasi Kabupaten Pekalongan pada penyelenggaraan tahun lalu di tingkat Jawa Tengah. “Alhamdulillah kita berhasil membawa dua trofi juara satu untuk lomba menulis cerkak putri dan dongeng putri, serta satu juara harapan tiga untuk sesorah putra,” ujarnya.
Untuk tahun ini, panitia menargetkan minimal mempertahankan capaian serupa. “Harapan kami paling tidak bisa meraih dua juara satu seperti tahun lalu. Namun tentu hasilnya tergantung penilaian dan kemampuan peserta lain,” kata Susanto.
Lebih jauh, ia berharap FTBI 2025 dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya dan sastra Jawa. “Yang terpenting minat peserta didik terhadap bahasa dan budaya Jawa semakin meningkat,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Ipung Sunaryo, pihaknya berharap nantinya dari tim Kabupaten Pekalongan untuk capaian prestasi ditingkat Provinsi bisa lebih baik dari tahun kemarin. "Alhamdulillah dari jumlah peserta lomba tahun ini mengalami peningkatan, harapannya juga mengalami peningkatan prestasi di tingkat provinsi, karena tahun kemarin dari Kabupaten Pekalongan untuk tingkat SMP meraih dua medali emas. Semoga tahun ini lebih baik,". Ujar Ipung saat ditemui selepas acara.
Salah satu peserta dari SMP 2 Sragi Rania Soraya Oktavizana yang mengaku agak sedikit gugup saat tampil menjadi peserta dalam lomba Ngadel Ijen Putri FTBI tingkat SMP se-kabupaten Pekalongan 2025.
"Saya agak takut dan grogi, tapi saya seneng bisa mewakili sekolah. Untuk temen-temen jangan sampai melupakan bahasa kita sendiri yaitu bahasa Jawa," ucap Rani dengan sedikit grogi selepas tampil.
(rez).

Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 Dorong Pelajar SMP Pekalongan Lestarikan Budaya Jawa
| 2
min read
3 hari yang lalu
#Kabupaten Pekalongan
#FTBI
#Bahasa Jawa
#Aksara Jawa
Diskusi
Login untuk mengirim komentar